Khutbah Jumat 1 Agustus 2025 Menjaga Lisan Dan Persatuan Umat
Khutbah I
Mukadimah
ุฃููุณููููุงู ู ุนูููููููู ู ููุฑูุญูู ูุฉู ุงูููู ููุจูุฑูููุงุชููู
ุฅูููู ุงููุญูู ูุฏู ููููู ููุญูู ูุฏููู ููููุณูุชูุนููููููู ููููุณูุชูุบูููุฑููู ููููุนูููุฐู ุจูุงูููู ู ููู ุดูุฑูููุฑู ุฃูููููุณูููุง ููู ููู ุณููููุฆูุงุชู ุฃูุนูู ูุงููููุงุ ู ููู ููููุฏููู ุงูููู ููููุง ู ูุถูููู ูููู ููู ููู ููุถููููู ููููุง ููุงุฏููู ูููู. ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ููุง ุฅูููู ุฅููููุง ุงูููู ููุญูุฏููู ููุง ุดูุฑููููู ููููุ ููุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ู ูุญูู ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณููููููู.
ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐููููู ุขู ููููุง ุงุชูููููุง ุงูููู ุญูููู ุชูููุงุชููู ููููุง ุชูู ูููุชูููู ุฅููููุง ููุฃูููุชูู ู ู ูุณูููู ููููู
ุฃูู ููุง ุจูุนูุฏูุ
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala, Tuhan semesta alam, atas segala nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Saudara-saudara kaum muslimin yang dirahmati Allah, pada hari yang mulia ini, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sebenar-benarnya takwa, yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ketakwaan adalah bekal terbaik kita untuk menghadapi kehidupan di dunia dan akhirat. Ingatlah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al-Quran:
ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู ููููุง ุงุชูููููุง ุงูููููู ุญูููู ุชูููุงุชููู ููููุง ุชูู ููุชูููู ุฅููููุง ููุฃูููุชูู ู ู ูุณูููู ูููู
Artinya: โHai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan muslim.โ (QS. Ali Imran: 102)
Guys, pada kesempatan khutbah Jumat yang penuh berkah ini, saya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan tentang pentingnya menjaga lisan dan perkataan kita. Lisan adalah anugerah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang sangat besar, namun juga bisa menjadi sumber petaka jika tidak digunakan dengan baik. Perkataan yang baik dapat mendatangkan kebaikan, sebaliknya perkataan yang buruk dapat menimbulkan keburukan dan bahkan dosa.
Pentingnya Menjaga Lisan
Dalam Islam, menjaga lisan merupakan salah satu akhlak mulia yang sangat ditekankan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
ู ููู ููุงูู ููุคูู ููู ุจูุงูููู ููุงููููููู ู ุงููุขุฎูุฑู ูููููููููู ุฎูููุฑูุง ุฃููู ููููุตูู ูุชู
Artinya: โBarang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.โ (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini dengan jelas mengajarkan kepada kita bahwa seorang muslim yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan hari akhir hendaknya senantiasa berhati-hati dalam berbicara. Jika tidak ada perkataan yang baik untuk diucapkan, maka diam adalah lebih baik. Menjaga lisan adalah bentuk pengendalian diri yang sangat penting dalam Islam. Dengan menjaga lisan, kita dapat menghindari banyak permasalahan dan dosa, seperti berbohong, ghibah (menggunjing), fitnah, namimah (adu domba), dan perkataan kotor lainnya. Guys, bayangkan betapa banyak kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh perkataan yang tidak terkontrol. Sebuah perkataan yang buruk bisa menyakiti hati seseorang, merusak hubungan persaudaraan, bahkan menimbulkan permusuhan dan konflik yang berkepanjangan. Oleh karena itu, menjaga lisan adalah kunci untuk menciptakan kedamaian dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
Guys, pentingnya menjaga lisan juga ditegaskan dalam Al-Quran. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ู ูุง ููููููุธู ู ููู ูููููู ุฅููููุง ููุฏููููู ุฑููููุจู ุนูุชููุฏู
Artinya: โTidak ada suatu kata pun yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).โ (QS. Qaf: 18)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap perkataan yang kita ucapkan akan dicatat oleh malaikat dan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala kelak. Oleh karena itu, kita harus senantiasa berhati-hati dalam berbicara dan berusaha untuk hanya mengucapkan perkataan yang baik dan bermanfaat. Guys, kita harus sadar bahwa lisan ini adalah amanah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita harus menjaganya dengan baik dan menggunakannya untuk hal-hal yang diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jangan sampai lisan ini menjadi bumerang bagi diri kita sendiri di dunia maupun di akhirat. Marilah kita biasakan untuk berpikir sebelum berbicara. Apakah perkataan yang akan kita ucapkan itu baik atau buruk? Apakah perkataan itu akan bermanfaat atau malah menyakiti orang lain? Jika kita ragu, maka lebih baik diam. Diam adalah emas, begitu pepatah mengatakan. Diam dalam kebaikan adalah lebih baik daripada berbicara dalam keburukan.
Cara Menjaga Lisan
Lalu, bagaimana cara menjaga lisan agar tidak terjerumus dalam perkataan yang buruk? Ada beberapa tips yang bisa kita lakukan, di antaranya:
- Berpikir sebelum berbicara. Sebelum mengucapkan sesuatu, pikirkanlah terlebih dahulu apakah perkataan itu baik, benar, dan bermanfaat. Jika tidak, maka lebih baik diam.
- Hindari ghibah, fitnah, dan namimah. Ghibah (menggunjing), fitnah, dan namimah (adu domba) adalah perbuatan dosa yang sangat dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hindarilah perbuatan-perbuatan ini karena dapat merusak hubungan persaudaraan dan menimbulkan permusuhan.
- Berkata jujur dan benar. Kejujuran adalah fondasi utama dalam Islam. Berkata jujur dan benar akan mendatangkan keberkahan dalam hidup kita. Hindarilah berbohong karena kebohongan akan membawa kita pada dosa dan kehancuran.
- Berbicara dengan sopan dan santun. Gunakanlah bahasa yang sopan dan santun dalam berbicara. Hindarilah perkataan kasar, kotor, dan menyakitkan hati orang lain.
- Perbanyak dzikir dan membaca Al-Quran. Dzikir dan membaca Al-Quran dapat menenangkan hati dan pikiran kita. Dengan hati dan pikiran yang tenang, kita akan lebih mudah mengendalikan lisan kita.
Guys, menjaga lisan memang bukan perkara mudah. Kita perlu melatih diri dan membiasakan diri untuk berbicara dengan baik dan benar. Namun, dengan niat yang tulus dan usaha yang sungguh-sungguh, kita pasti bisa menjaga lisan kita dari perkataan yang buruk. Ingatlah selalu bahwa setiap perkataan yang kita ucapkan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Oleh karena itu, marilah kita gunakan lisan kita untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat, sehingga kita dapat meraih ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kisah Teladan
Dalam sejarah Islam, terdapat banyak kisah teladan tentang bagaimana para sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menjaga lisan mereka. Salah satunya adalah kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu. Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu adalah sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yang sangat terkenal dengan kejujurannya. Beliau selalu berkata benar dan tidak pernah berbohong, meskipun dalam keadaan sulit sekalipun. Suatu ketika, Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu pernah menarik lidahnya sendiri sambil berkata, โInilah yang membawaku ke dalam banyak kesulitan.โ Perkataan ini menunjukkan betapa Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu sangat berhati-hati dalam menjaga lisannya. Beliau sadar bahwa lisan bisa menjadi sumber petaka jika tidak dikendalikan dengan baik. Oleh karena itu, beliau senantiasa berusaha untuk hanya mengucapkan perkataan yang baik dan bermanfaat.
Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih menjaga lisan kita. Marilah kita teladani akhlak mulia beliau dalam berbicara. Jangan sampai lisan kita menjadi penyebab kita terjerumus dalam dosa dan kesulitan. Guys, kita juga bisa belajar dari kisah-kisah lain dalam Islam tentang bagaimana para ulama dan orang-orang saleh menjaga lisan mereka. Mereka adalah orang-orang yang sangat berhati-hati dalam berbicara. Mereka hanya mengucapkan perkataan yang baik, benar, dan bermanfaat. Mereka menjauhi ghibah, fitnah, namimah, dan perkataan kotor lainnya. Dengan meneladani mereka, kita akan lebih mudah menjaga lisan kita dari perkataan yang buruk.
Penutup Khutbah I
Saudara-saudara kaum muslimin yang dirahmati Allah, demikianlah khutbah singkat pada hari ini tentang pentingnya menjaga lisan. Semoga khutbah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan dapat meningkatkan kesadaran kita tentang pentingnya menjaga lisan. Marilah kita jadikan lisan kita sebagai alat untuk meraih ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala. Gunakanlah lisan kita untuk berdzikir, membaca Al-Quran, berdakwah, menasihati, dan mengucapkan perkataan yang baik dan bermanfaat. Hindarilah perkataan yang buruk dan menyakitkan hati orang lain.
ุจูุงุฑููู ุงูููู ูููู ููููููู ู ููู ุงููููุฑูุขูู ุงููุนูุธูููู ูุ ููููููุนููููู ููุฅููููุงููู ู ุจูู ูุง ูููููู ู ููู ุงููุขููุงุชู ููุงูุฐููููุฑู ุงููุญูููููู ู. ุฃููููููู ูููููููู ููุฐูุง ููุฃูุณูุชูุบูููุฑู ุงูููู ูููู ููููููู ูุ ููุงุณูุชูุบูููุฑููููู ุฅูููููู ูููู ุงููุบูููููุฑู ุงูุฑููุญูููู ู.
Khutbah II
ุงูููุญูู ูุฏู ููููู ุญูู ูุฏูุง ููุซูููุฑูุง ุทููููุจูุง ู ูุจูุงุฑูููุง ููููููุ ููู ูุง ููุญูุจูู ุฑูุจููููุง ููููุฑูุถูุงููุ ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ููุง ุฅูููู ุฅููููุง ุงูููู ููุญูุฏููู ููุง ุดูุฑููููู ููููุ ููุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ู ูุญูู ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณููููููู. ุงูููููููู ูู ุตูููู ููุณููููู ู ููุจูุงุฑููู ุนูููู ู ูุญูู ููุฏู ููุนูููู ุขูููู ููุตูุญูุจููู ุฃูุฌูู ูุนููููู.
Saudara-saudara kaum muslimin yang dirahmati Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ketakwaan adalah bekal terbaik kita untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Guys, pada khutbah kedua ini, saya ingin mengingatkan kembali tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam. Umat Islam adalah umat yang satu, meskipun berbeda suku, bangsa, dan bahasa. Kita semua adalah saudara seiman. Oleh karena itu, kita harus saling menyayangi, saling membantu, dan saling menguatkan.
Janganlah kita mudah terpecah belah oleh hasutan dan fitnah. Janganlah kita saling mencela, saling menghina, dan saling membenci. Ingatlah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al-Quran:
ููุงุนูุชูุตูู ููุง ุจูุญูุจููู ุงูููููู ุฌูู ููุนูุง ููููุง ุชูููุฑูููููุง
Artinya: โDan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.โ (QS. Ali Imran: 103)
Guys, persatuan dan kesatuan adalah kekuatan kita. Dengan bersatu, kita akan menjadi umat yang kuat dan disegani. Dengan bersatu, kita akan mampu menghadapi segala tantangan dan permasalahan yang ada. Oleh karena itu, marilah kita jaga persatuan dan kesatuan umat Islam ini dengan sebaik-baiknya. Jauhilah segala perbuatan yang dapat memecah belah kita. Saling maafkanlah kesalahan saudara kita. Saling nasehatilah dalam kebaikan. Dan saling doakanlah agar kita semua senantiasa berada dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Doa
ุงูููููููู ูู ุงุบูููุฑู ููููู ูุณูููู ููููู ููุงููู ูุณูููู ูุงุชูุ ููุงููู ูุคูู ููููููู ููุงููู ูุคูู ูููุงุชูุ ุงูููุฃูุญูููุงุกู ู ูููููู ู ููุงููุฃูู ูููุงุชูุ ุฅูููููู ุณูู ูููุนู ููุฑูููุจู ู ูุฌูููุจู ุงูุฏููุนูููุงุชู.
ุงูููููููู ูู ุฃูุฑูููุง ุงููุญูููู ุญููููุง ููุงุฑูุฒูููููุง ุงุชููุจูุงุนูููุ ููุฃูุฑูููุง ุงููุจูุงุทููู ุจูุงุทูููุง ููุงุฑูุฒูููููุง ุงุฌูุชูููุงุจููู.
ุฑูุจููููุง ุขุชูููุง ููู ุงูุฏููููููุง ุญูุณูููุฉู ููููู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ุญูุณูููุฉู ููููููุง ุนูุฐูุงุจู ุงููููุงุฑู.
ุนูุจูุงุฏู ุงููููุ ุฅูููู ุงูููู ููุฃูู ูุฑู ุจูุงููุนูุฏููู ููุงููุฅูุญูุณูุงูู ููุฅูููุชูุงุกู ุฐููู ุงููููุฑูุจูู ููููููููู ุนููู ุงููููุญูุดูุงุกู ููุงููู ูููููุฑู ููุงููุจูุบูููุ ููุนูุธูููู ู ููุนููููููู ู ุชูุฐููููุฑููููู. ููุงุฐูููุฑููุง ุงูููู ุงููุนูุธูููู ู ููุฐูููุฑูููู ู ููุงุดูููุฑููููู ุนูููู ููุนูู ููู ููุฒูุฏูููู ู ููููุฐูููุฑู ุงูููู ุฃูููุจูุฑู.
ููุงูุณููููุงู ู ุนูููููููู ู ููุฑูุญูู ูุฉู ุงูููู ููุจูุฑูููุงุชููู